Sabtu, 04 Mei 2013

Gara Gara Sambal Goreng

Di pagi yang mendung di selimuti rintikan hujan, kedua kakak beradik Dani dan Rino berangkat sekolah dengan berjalan kaki walaupun pagi itu sedang turun hujan gerimis, rumah mereka juga tidak jauh dari sekolah. Mereka berdua terlihat sangat kompak apalagi ditemani sebuah payung hijau di atas kepalanya.
Di saat mereka sedang berjalan sambil bersenda gurau tiba tiba sebuah mobil mewah melintas sangat cepat sehingga mereka terkena genangan air.
“ Hei, kurang ajar lo, baju gue basah nih “ ujar Rino sambil memegang bajunya.
“ Aduh baju kita jadi kotor, gimana nih ? “ sambung Bang Dani dengan memelas.
“ Yaudalah mau diapain lagi “ jawab Dani.
Akhirnya mereka berdua melanjutkan perjalanannya lagi walaupun seragam mereka kotor terkena genangan air.
Sesampainya di sekolah yaitu di SMP Pekerti Luhur, mereka segera memasuki gerbang dan segera memasuki ruang kelasnya masing masing karena bell masuk juga sudah berbunyi, Bang Dani memasuki ruang kelas9 sedangkan Rino memasuki ruang kelas7.
Beberapa jam pun berlalu, bell pulang telah berlalu, Bang Dani dan Rino segera pulang ke rumah dengan berjalan kaki juga, siang hari itu sangat panas, cahaya matahari yang begitu dahsyat tepat berada di atas kepala mereka. Karena kejadian tadi pagi Bang Dani dan Rino terlihat masih sangat kesal.
Sesampainya di rumah, mereka disambut hangat oleh ibu yang telah menantinya, mereka segera makan di ruang makan, siang itu ibu memasak ayam goreng, telur goreng  dan satu lagi sambal goreng yang sangat pedas dari cabai pilihan kesukaan Bang Dani dan Rino, tidak lupa dengan nasi panas yang

baru sejenak matang dan di temani oleh es jeruk manis di sampingnya .
“ Siang ini wajah kalian tertekuk terus dan mengapa seragam kalian kotor ? “ Tanya ibu sambil menemani mereka makan siang.
“ Tadi pagi saat kita jalan ada mobil melintas sangat cepat, dan kita terkena genangan air, bu “ jawab Rino sambil menyaduk makanan ke mulutnya .
Mereka berdua menceritakan kejadian tadi pagi yang telah membuat mereka sangat kesal,  sampai siang ini mereka  masih sangat kesal,  karena kekesalanya tanpa mereka sadari mereka  telah menyaduk sambal goreng buatan ibu begitu banyak ke mulutnya akhirnya mereka seperti cacing kepanasan, mereka langsung mencari minum, karena mereka tidak tenang, di saat mereka sedang ingin mengambil es jeruk manis di sampingnya mereka malah menjatuhkan gelasnya, ibu pun segera mengambil air minum di dapur dan langsung segera memberi munumnya kepada Bang Dani dan Rino.
 Siang itu menjadi gaduh karena ulah Bang Dani dan Rino yang begitu ceroboh, beberapa gelas air minum telah mereka habiskan kini mereka sudah merasa sedikit tenang walaupun wajah mereka terlihat sangat merah dan tegang. Ibu juga terlihat sangat  lelah karena dari tadi mangambilkan air minum dari dapur untuk Bang Dani dan Rino.
Sambal buatan ibu yang sangat enak rasanya telah mereka habiskan sehingga ayah yang pulang kerja tidak dapat merasakan nikmatnya sambal goreng buatan ibu.
Perut mereka seperti diremas remas dan panas walaupun ibu sudah melakukan berbagai cara untuk mengobatinya. Dari siang itu sampai malam harinya mereka merintih kesakitan, beberapa kali mereka keluar masuk toilet. Karena sakitnya perut mereka, sampai tiga hari mereka tidak masuk sekolah karena masih merasa sakit yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk lebih lanjut, silahkan poskan komentar..