Di pagi yang mendung di selimuti rintikan hujan, kedua kakak
beradik Dani dan Rino berangkat sekolah dengan berjalan kaki walaupun pagi itu
sedang turun hujan gerimis, rumah mereka juga tidak jauh dari sekolah. Mereka
berdua terlihat sangat kompak apalagi ditemani sebuah payung hijau di atas
kepalanya.
Di saat mereka sedang berjalan sambil bersenda gurau tiba tiba
sebuah mobil mewah melintas sangat cepat sehingga mereka terkena genangan air.
“ Hei, kurang ajar lo, baju gue basah nih “ ujar Rino sambil
memegang bajunya.
“ Aduh baju kita jadi kotor, gimana nih ? “ sambung Bang Dani
dengan memelas.
“ Yaudalah mau diapain lagi “ jawab Dani.
Akhirnya mereka berdua melanjutkan perjalanannya lagi walaupun
seragam mereka kotor terkena genangan air.
Sesampainya di sekolah yaitu di SMP Pekerti Luhur, mereka
segera memasuki gerbang dan segera memasuki ruang kelasnya masing masing karena
bell masuk juga sudah berbunyi, Bang Dani memasuki ruang kelas9 sedangkan Rino
memasuki ruang kelas7.
Beberapa jam pun berlalu, bell pulang telah berlalu, Bang Dani
dan Rino segera pulang ke rumah dengan berjalan kaki juga, siang hari itu
sangat panas, cahaya matahari yang begitu dahsyat tepat berada di atas kepala
mereka. Karena kejadian tadi pagi Bang Dani dan Rino terlihat masih sangat
kesal.
Sesampainya di rumah, mereka disambut hangat oleh ibu yang
telah menantinya, mereka segera makan di ruang makan, siang itu ibu memasak
ayam goreng, telur goreng dan satu lagi
sambal goreng yang sangat pedas dari cabai pilihan kesukaan Bang Dani dan Rino,
tidak lupa dengan nasi panas yang
baru sejenak matang dan di temani oleh es jeruk manis di sampingnya
.
“ Siang ini wajah kalian tertekuk terus dan mengapa seragam
kalian kotor ? “ Tanya ibu sambil menemani mereka makan siang.
“ Tadi pagi saat kita jalan ada mobil melintas sangat cepat,
dan kita terkena genangan air, bu “ jawab Rino sambil menyaduk makanan ke
mulutnya .
Mereka berdua menceritakan kejadian tadi pagi yang telah
membuat mereka sangat kesal, sampai
siang ini mereka masih sangat kesal, karena kekesalanya tanpa mereka sadari
mereka telah menyaduk sambal goreng
buatan ibu begitu banyak ke mulutnya akhirnya mereka seperti cacing kepanasan,
mereka langsung mencari minum, karena mereka tidak tenang, di saat mereka
sedang ingin mengambil es jeruk manis di sampingnya mereka malah menjatuhkan
gelasnya, ibu pun segera mengambil air minum di dapur dan langsung segera memberi
munumnya kepada Bang Dani dan Rino.
Siang itu menjadi gaduh
karena ulah Bang Dani dan Rino yang begitu ceroboh, beberapa gelas air minum
telah mereka habiskan kini mereka sudah merasa sedikit tenang walaupun wajah
mereka terlihat sangat merah dan tegang. Ibu juga terlihat sangat lelah karena dari tadi mangambilkan air minum
dari dapur untuk Bang Dani dan Rino.
Sambal buatan ibu yang sangat enak rasanya telah mereka
habiskan sehingga ayah yang pulang kerja tidak dapat merasakan nikmatnya sambal
goreng buatan ibu.
Perut mereka seperti diremas remas dan panas walaupun ibu
sudah melakukan berbagai cara untuk mengobatinya. Dari siang itu sampai malam
harinya mereka merintih kesakitan, beberapa kali mereka keluar masuk toilet. Karena
sakitnya perut mereka, sampai tiga hari mereka tidak masuk sekolah karena masih
merasa sakit yang luar biasa.